Published On:Sabtu, 28 Juni 2014
Posted by Desa Sukorejo
Sampah Barokah, Membawa Desa Campurejo Juara I se-Jatim
KIM Singonoyo (Desa Sukorejo) - Pasca penilaian Tim Evaluasi Desa Bersih dan Lestari (Berseri) dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Mei 2014 lalu, Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro ditetapkan sebagai juara 1. Setelah menerima predikat sebagai desa berseri ini, warga berusaha untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal mereka. Sunoto, perangkat Desa Campurejo, mengatakan bahwa gerakan menjaga kebersihan lingkungan di Desanya itu telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, ada salah satu Rukun Tetangga (RT) yang sebelumnya telah ditata dengan apik.
“RT 32 ini baru sekitar 2 tahun lalu diikutkan Desa Berseri untuk mendukung RT yang sebelumnya,” ujarnya. Selain keberadaan tanaman penghijauan dan bunga disepanjang jalan serta tempat sampah, warga Campurrejo juga membuat bank sampah yang menampung sampah kardus dan plastik dari warga. " Tiap seminggu sekali ada pemborong yang mengambil dan uangnya untuk anggaran kebersihan dan penghijauan,” lanjutnya. Warga berharap dengan prestasi yang telah diraih ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memberikan fasilitas penunjang untuk semakin meningkatkan keindahan lingkungan tersebut, termasuk pelatihan pembuatan komposter dari sampah basah. “Alat komposternya sudah ada, kalau ada pelatihan pasti hasilnya lebih baik,” pungkasnya.
“RT 32 ini baru sekitar 2 tahun lalu diikutkan Desa Berseri untuk mendukung RT yang sebelumnya,” ujarnya. Selain keberadaan tanaman penghijauan dan bunga disepanjang jalan serta tempat sampah, warga Campurrejo juga membuat bank sampah yang menampung sampah kardus dan plastik dari warga. " Tiap seminggu sekali ada pemborong yang mengambil dan uangnya untuk anggaran kebersihan dan penghijauan,” lanjutnya. Warga berharap dengan prestasi yang telah diraih ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memberikan fasilitas penunjang untuk semakin meningkatkan keindahan lingkungan tersebut, termasuk pelatihan pembuatan komposter dari sampah basah. “Alat komposternya sudah ada, kalau ada pelatihan pasti hasilnya lebih baik,” pungkasnya.
Sumber : Kanal Bojonegoro
