Hindari Rel Ganda, Bojonegoro Bangun Jalan Layang
“Dua jalan layang dari APBD, sedangkan empat jalan layang dibiayai Pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah pusat, sebab lokasinya di jalan raya provinsi dan nasional,” katanya. Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum sudah mulai merencanakan pembangunan dua jalan layang yang akan dibiayai dari APBD. “Soal berapa anggarannya, kami kurang tahu,” tandasnya. Melengkapi pembangunan jalan layang, Pemkab Bojonegoro juga merencanakan pembangunan akses jalan di wilayah selatan yang menghubungkan permukiman warga yang biasanya melalui perlintasan KA, di antaranya di Kecamatan Sumberrejo dan Baureno.
“Adanya akses jalan di sejumlah lokasi yang dibangun bisa menjadi penghubung warga untuk bisa melewati jembatan layang,” paparnya. Ia menjelaskan pembangunan jalan menerobos bawah rel KA bukan menjadi pilihan, sebab daerahnya sering terjadi banjir. Seperti dua jalan yang menerobos bawah rel KA di Kecamatan Padangan dan Dander yang dalam waktu tertentu selalu terjadi banjir. Selain jembatan layang, Pemkab Bojonegoro juga mengusulkan pembangunan 12 palang pintu perlintasan KA dan pembangunan peringatan dini tanda KA lewat di 10 lokasi. Menurut ia, beroperasinya jalur ganda rel kereta api Surabaya-Jakarta akan meningkatkan intensitas perjalanan KA yang biasanya hanya sekitar 40 kereta per hari menjadi 200 kereta perhari. “Mengenai rencana pembangunan jalan layang ini sudah kita koordinasikan dengan Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan pada 15 April lalu,” jelasnya.